Rabu, 5 September 2012

KISAH WANG KERTAS RM1 DAN RM100


Wang kertas RM1 dan RM100 diperbuat dari kertas yg sama dan diedarkan oleh Bank Negara Malaysia (BNM). Ketika dicetak, mereka bersama, tetapi berpisah di bank dan beredar di masyarakat.
Bagaimanapun, 4 bulan kemudian mereka bertemu semula secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Maka mereka pun berbual:
Wang RM100 bertanya kepada RM1; "Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan berbau hamis?"
RM1 menjawab; "Kerana sebaik saja aku keluar dari bank, terus ke tangan orang bawah daripada buruh, penjaja, penjual ikan dan di tangan pengemis."
Lalu RM1 bertanya balik kepada RM 100; "Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?"
RM100 menjawab; "Kerana sebaik saja aku keluar dari bank, terus disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, di kompleks membeli-belah dan juga hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet."
Lalu RM1 bertanya lagi; "Pernahkah engkau berada di tempat ibadah?"
RM100 menjawab; "Belum pernah"
RM1 pun berkata lagi; "Ketahuilah walaupun aku hanya RM1, tetapi aku selalu berada di seluruh tempat ibadah, dan di tangan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang sebagai sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat."
Lantas menangislah RM100 kerana berasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini..

Refleksi ~ Jangan Jadi Hebat tapi Kurang Bermanfaat..

Isnin, 3 September 2012

Larangan Mengambil Kafir Sebagai Teman Rapat


Ali Imran - Ayat 26
Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai Tuhan yang mempunyai kuasa pemerintahan! Engkaulah yang memberi kuasa pemerintahan kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang mencabut kuasa pemerintahan dari sesiapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah juga yang memuliakan sesiapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang menghina sesiapa yang Engkau kehendaki. Dalam kekuasaan Engkaulah sahaja adanya segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

Ali Imran - Ayat 27
"Engkaulah (wahai Tuhan) yang memasukkan waktu malam ke dalam waktu siang, dan Engkaulah yang memasukkan waktu siang ke dalam waktu malam. Engkaulah juga yang mengeluarkan sesuatu yang hidup dari benda yang mati, dan Engkaulah yang mengeluarkan benda yang mati dari sesuatu yang hidup. Engkau jualah yang memberi rezeki kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dengan tiada hitungan hisabnya".

Ali Imran - Ayat 28
Janganlah orang-orang yang beriman mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Dan sesiapa yang melakukan (larangan) yang demikian maka tiadalah ia (mendapat perlindungan) dari Allah dalam sesuatu apapun, kecuali kamu hendak menjaga diri daripada sesuatu bahaya yang ditakuti dari pihak mereka (yang kafir itu). Dan Allah perintahkan supaya kamu beringat-ingat terhadap kekuasaan diriNya (menyeksa kamu). Dan kepada Allah jualah tempat kembali. 
—Al Imam Abul Fida Ismail Ibnu Katsir Rahimahullah (Tafsir Al Qur’an Al ‘azhim) — Allah swt. melarang hamba-hamba-Nya yang mukmin berpihak kepada orang-orang kafir dan menjadikan mereka teman yang setia dengan menyampaikan kepada mereka berita-berita rahsia karena kasih sayang kepada mereka dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Kemudian Allah Subhana wa ta’ala. mengancam perbuatan tersebut melalui firman-Nya:
وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ
..Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah ..[QS:3.28]
Dengan kata lain, barang siapa yang melakukan hal tersebut yang dilarang oleh Allah, maka sesungguhnya ia telah melepaskan ikatan dirinya dengan Allah. Seperti yang disebutkan di dalam firman lainnya, yaitu:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا عَدُوِّيوَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang;..[QS:60.1]
sampai dengan firman-Nya:
وَمَا أَعْلَنْتُمْ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
Dan barang siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.[QS:60.1]
Demikian pula dalam firman Allah Subhana wa ta’ala. yang mengatakan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?[QS:4.144]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang -orang yang lalim.[QS:5.51]
Dan Allah Subhana wa ta’ala. berfirman sesudah menyebutkan masalah kasih sayang dan hubungan yang intim di antara orang-orang mukmin dari kalangan kaum Muhajirin, kaum Ansar, dan orang-orang Arab, yaitu:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.[QS:8.73]
Adapun firman Allah Subhana wa ta’ala.:
إِلا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً
..kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka…[QS:3.28]
Dengan kata lain, kecuali bagi orang mukmin penduduk salah satu negeri atau berada di dalam waktu tertentu yang merasa khawatir akan kejahatan mereka (orang-orang kafir). Maka diperbolehkan baginya bersiasat untuk melindungi dirinya hanya dengan lahiriahnya saja, tidak dengan batin dan niat. Seperti apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Darda yang mengatakan:
إنَّالَنُكْشِرُفِيْ وُجُوْهِ أَقْوَا مِ وَقُلُوْبُنَا تَلْعَنُهُمْ
Sesungguhnya kami benar-benar tersenyum di hadapan banyak kaum (di masa lalu), sedangkan hati kami (para sahabat) melaknat mereka (orang-orang musyrik).
As-Sauri mengatakan bahwa sahabat Ibnu Abbas pernah mengatakan taqiyyah (sikap diplomasi) bukan dengan amal perbuatan, melainkan hanya dengan lisan saja. Hal yang sama diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas, yaitu bahwa sesungguhnya taqiyyah itu hanya dilakukan dengan lisan. Hal yang sama dikatakan oleh Abui Aliyah, Abusy Sya’sa, Ad-Dahhak, dan Ar-Rabi’ ibnu Anas. Pendapat mereka dikuatkan oleh firman Allah Subhana wa ta’ala. yang mengatakan:
مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالإيمَانِ وَلَكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.[QS:16.106]
Imam Bukhari mengatakan, Al-Hasan pernah berkata bahwa taqiyyah (terus berlangsung) sampai hari kiamat.
Kemudian Allah Subhana wa ta’ala. berfirman:
وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
..”Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. ..”.[QS:3.28]
Yakni Allah memperingatkan kalian terhadap pembalasan-Nya bila Dia ditentang dalam perintah-Nya, dan siksa serta azab Allah akan menimpa orang yang memihak kepada musuh-Nya dan memusuhi kekasih-kekasih-Nya.
Firman Allah Subhana wa ta’ala.:
وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
..“Dan hanya kepada Allah kembali (mu)”.[QS:3.28]
Maksudnya, hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan, karena Dia akan membalas tiap-tiap diri sesuai dengan amal perbuatan yang telah dilakukannya. 
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Sa’id, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Khalid, dari Ibnu Abu Husain, dari Abdur Rahman ibnu Sabit, dari Maimun ibnu Mihran yang menceritakan, “Sahabat Mu’az (radhiyallaahu ‘anhu) pernah berdiri di antara kami, lalu ia mengatakan, ‘Hai Bani Aud, sesungguhnya aku adalah utusan Rasulullah (shallallaahu ‘alaihi wa salam) kepada kalian. Kalian mengetahui bahwa tempat kembali hanyalah kepada Allah, yaitu ke surga atau ke neraka’.”
—Syaikh Sayyid Quthb Rahimahullah (Fii Zhilali Qur’an)——-
Di dalam ayat yang sebelumnya, Al Qur’an membangkitkan kesadaran bahwa seluruh urusan itu di dalam Qudrat (kekuasaan) Allah subhana wa ta’ala, seluruh kekuatan adalah milik Allah, seluruh kebesaran dipegang oleh Allah subhana wa ta’ala, dan seluruh rezeki berada ditangan kemurahan Allah subhana wa ta’ala. Oleh sebab itu apakah artinya orang yang beriman bersahabat dengan musuh-musuh Allah subhana wa ta’ala?? Di dalam hati tidak mungkin terkumpul keimanan kepada Allah subhana wa ta’ala dan persahabatan setia dengan musuh Allah subhana wa ta’ala yang enggan bertahkim kepada kitabullah apabila mereka diserukan berbuat demikian. Oleh sebab itulah Al-Qur’an memberi peringatan yang sekeras ini, dimana dia dengan tegas menjelaskan keluarnya sesorang Muslim dari keislamannya apabila ia bersahabat setia dengan orang-orang kafir yang tidak ridha bertahkimkan kitabullah di dalam urusan kehidupan mereka, yaitu persahabatan setia ini dengan hubungan kasih mesra di dalam hati atau dengan menolong mereka atau dengan meminta pertolongan dari mereka.
لا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu). [QS:3.28]
Demikianlah, dia tidak memiliki hubungan dan sangkut-paut sedikitpun dengan Allah subhana wa ta’ala, tidak memiki hubungan sedikitpun dengan Dien dan ‘aqidah, tidak ada pertalian dan naungan, malah dia jauh dari Allah Subhana wa Ta’ala dan putus segala hubungan dengan-Nya.
Perbuatan Taqiyah (berpura-pura melakukan sesuatu secara zahir untuk menjaga keselamatan diri) hanya dibenarkan kepada mereka yang takut di negeri tertentu (yaitu dimana Islam tidak berkuasa-pen) dan diwaktu-waktu tertentu saja, tetapi hendaklah taqiyah itu berupa taqiyah lisan saja bukan taqiyah kasih mesra dan kesetiaan di hati dan bukan pula kesetiaan dalam bentuk amalan dan tindakan. Menurut Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhu, Taqiyah itu bukannya dengan tindakan tetapi hanya dengan lisan. Oleh karena itu bukan Taqiyah yang dibenarkan oleh Syara’ mengadakan hubungan yang mesra diantara orang-orang yang beriman dengan orang-orang yang kafir, yaitu orang yang tidak ridha bertahkim kepada kitabullah di dalam urusan kehidupan umumnya sebagaimana difahamkan oleh ayat ini secara tidak langsung dan oleh ayat lain di tempat yang lain di dalam surah ini secara terus-terang.
Begitu juga, ia tidak termasuk taqiyah yang dibenarkan syara’ orang-orang yang beriman mengadakan usaha kerjasama dan saling bantu-membantu dengan orang kafir secara amali dalam bentuk apapun, sekalipun atas nama Taqiyah. Tipudaya yang seperti ini tidak pantas dilakukan atas nama Allah Subhana wa ta’ala.
Oleh karena perkara yang semisal ini bergantung kepada hati nurani dan ketaqwaan seseorang dan ketakutannya kepada Allah Subhana wa Ta’ala Yang Maha Mengetahui segala rahasia yang Ghaib, maka ancaman berikut ini mengandung peringatan kepara orang-orang mu’min supaya berhati-hati terhadap kemurkaan Allah Subhana wa Ta’ala. Dan peringatan itu disampaikan dengan ungkapan yang amat menarik:
وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).

Kesimpulan ~ Mengangkat orang kafir sebagai wali, penguasa atau orang-orang penting yang mengurus urusan kaum muslimin adalah haram. Pengecualian, hanya pada situasi darurat, iaitu dengan melakukan taqiyah yang hanya terbatas dengan lisan saja, bukan dengan hati atau amal.

KELANTAN ANAK EMAS KERAJAAN PERSEKUTUAN

Ramai yang beranggapan Kelantan adalah anak tiri kerajaan Persekutuan, khususnya dalam isu perbelanjaan menurus dan peruntukan pembangunan. Ramai yang menyogok tanggapan bahawa kerajaan Persekutuan mendera dan menghukum rakyat Kelantan kerana menolak Barisan Nasional. Ramai yang mencerca dan menfitnah Pemimpin Kesayangan Rakyat Kelantan iaitu YB Dato' Mustapa Mohamed dengan bermacam-macam gelaran dan tohmahan yang menuduh Dato Pa menghalang pembangunan Kelantan.
Pada tahun 2011, kutipan cukai langsung ialah sebanyak RM 362 Juta, manakala Jumlah Perbelanjaan Persekutuan ialah sebanyak RM 5648.5 Juta. Nisbah kutipan cukai dan perbelanjaan ialah sebanyak 1 : 15. Bermaksud kerajaan Persekutuan membelanjakan 15 kali gandalebih daripada kutipan. Ini adalah bukti bahawa Kelantan ialah anak emas kerajaan Pusat. Tidak ada pilih kasih atau penganiayaan kepada rakyat Kelantan, tetapi satu amanah dan tanggungjawab yang dipikul dengan keimanan dan ketakwaan.
Kutipan Cukai dan Perbelanjaan Persekutuan Di Kelantan (2006 – 2011)
Statistik dan Data dari Lembaga Hasil Dalam Negeri dan MAMPU menunjukkan dengan jelas bahawa segala tuduhan dan tohmahan tersebut adalah fitnah semata-mata. Kepada yang menuduh dan menfitnah, dinasihatkan supaya segera bertaubat.

Perbelanjaan Mengurus dan Pembangunan Mengikut Kementerian dan Agensi Terpilih (2009-2011)


Isnin, 13 Ogos 2012

ISU LADANG RAKYAT : KEBAIKAN UNTUK RAKYAT ATAU WAKIL RAKYAT

Apakah yang dimaksudkan dengan Ladang Rakyat ?
Ladang Rakyat adalah satu projek yang diusahakan oleh Kerajaan PAS Negeri Kelantan di bawah Perbadanan Pembangunan  Ladang Rakyat yang ditubuhkan pada 26 Januari 2006. Perbadanan Pembangunan Ladang Rakyat adalah diurus tadbir oleh Kerajaan PAS Negeri Kelantan. Matlamatnya ialah untuk mengurangkan kadar kemiskinan rakyat Kelantan melalui sektor perladangan. Siapakah yang layak menjadi peserta Ladang Rakyat ? Peserta Ladang Rakyat mestilah terdiri daripada rakyat Kelantan yang berpendapatan isi rumah kurang daripada RM530.00 sebulan. Mempunyai bilangan ahli keluarga yang besar. Pemohon adalah terdiri daripada mereka yang tidak menerima lain-lain bantuan samada daripada Kerajaan Persekutuan atau Kerajaan Negeri.
Bagaimanakah proses pemilihan calon peserta ?
Pencalonan rakyat miskin dilakukan oleh Penghulu lantikan Kerajaan Negeri dan dikemukan oleh Ahli Dewan Undangan Negeri (PAS) / Penyelia Dewan Undangan Negeri (PAS) bagi Kawasan yang dimenangi BN. Bolehkan peserta ini digugurkan selepas menyertai program ?
Peserta boleh digugurkan dengan dua (2) sebab, iaitu telah terkeluar dari garis kemiskinan dan akan diganti dengan peserta lain dan akan digugurkan sekiranya peserta gagal menghadiri aktiviti-aktiviti peneguhan jati diri anjuran Perbadanan Ladang Rakyat sebanyak tiga (3) kali.
Bagaimanakah proses pemilihan calon peserta ?
Pencalonan rakyat miskin dilakukan oleh Penghulu lantikan Kerajaan Negeri dan dikemukan oleh Ahli Dewan Undangan Negeri (PAS) / Penyelia Dewan Undangan Negeri (PAS) bagi Kawasan yang dimenangi BN Bolehkan peserta ini digugurkan selepas menyertai program ? Peserta boleh digugurkan dengan dua (2) sebab, iaitu telah terkeluar dari garis kemiskinan dan akan diganti dengan peserta lain dan akan digugurkan sekiranya peserta gagal menghadiri aktiviti-aktiviti peneguhan jati diri anjuran Perbadanan Ladang Rakyat sebanyak tiga (3) kali.
Apakah peserta Ladang Rakyat menikmati faedah daripada program ini ? Setakat Julai 2006, jumlah peserta Ladang Rakyat adalah seramai 4,332 orang. Walaupun peserta diberikan dividen berjumlah RM200 sebulan, mereka tidak melepasi tahap miskin tegar kerana jumlah besar terakhir masih di paras RM730. Ini bermakna bahawa program Ladang Rakyat tidak dapat melonjakkan pendapatan peserta sekalu gus gagal dalam mencapai matlamat penubuhannya.
Adakah benar peserta tidak terlibat secara langsung dalam mengusahakan tanah tersebut ? Benar. Tanah-tanah kerajaan yang diambil untuk tujuan Ladang Rakyat adalah diusahakan oleh syarikat-syarikat persendirian, bukan sebagaimana yang dilakukan oleh FELDA di mana peserta mengusahakan tanah mereka sendiri dengan bantuan kerajaan.
Adakah pengurusan tanah Ladang Rakyat diperiksa oleh Audit Negara?
Ya. Audit Negara pada tahun 2008 pernah mempersoalkan mengapa Kerajaan Kelantan hanya mendapat balik pulangan dari aspek royalti dan premium tanah sahaja, manakala pihak syarikat mengaut keuntungan yang besar daripada program ini. Ini jelas menunjukkan bahawa program ini menyimpang daripada matlamat asal.
Adakah benar dakwaan yang menyatakan Ladang Rakyat ini digunakan untuk kepentingan parti?
Adalah jelas sebanyak 39 syarikat di bawah telah mendapat konsesi balak di Hulu Kelantan seluas 47,927 hektar seperti berikut yang bernilai dalam lingkungan RM 923 juta.
Syarikat yang terlibat ialah :
1.         Alan-Asra Agrotures Sdn Bhd (607 Hektar)
2.         Alifya Forestry Sdn Bhd (404.6 Hektar)
3.         Ash-Har Travel & Tours Sdn Bhd (404.6 Hektar)
4.         Binaan Budi Sawmill Sdn Bhd (404.6 Hektar)
5.         Bahtera Resources Sdn Bhd (607 Hektar)
6.         Bukti Liang Sdn Bhd (607 Hektar)
7.         Cosmos Option Sdn Bhd (404 Hektar)
8.         Desa Industry Sdn Bhd ((404.6 Hektar)
9.         Embun Ria Sdn Bhd (607 Hektar)
10.      Euromawar Sdn Bhd (600 Hektar)
11.      Excel Sdn Bhd (404 Hektar)
12.      Focal Technology Sdn Bhd (500 Hektar)
13.      GEntie Country Sdn Bhd (607 Hektar)
14.      ICM Food Aris Beverage (400 Hektar) 
15.      Masco Engeeneering and Construction Sdn Bhd (607 Hektar)
16.      Indah Ehsan Holdings Sdn Bhd (607 Hektar)
17.      Inxion Construction Sdn Bhd (607 Hektar)
18.      Jejaka Makmur Sdn Bhd (328 Hektar)
19.      Kesan Progresif Sdn Bhd (607 Hektar)
20.      Keysem Sdn Bhd (404.6 Hektar)
21.      Khazanah Muara Sdn Bhd (607 Hektar)
22.      Malaysia-Beijing Holding Sdn Bhd (40.6 Hektar)
23.      Narsco Holding Sdn Bhd (607 Hektar)
24.      Nostalgia Makmutr Sdn Bhd (607 Hektar)
25.      Orkid Bina Sdn Bhd (404.6)
26.      PKINK (809.3 Hektar)
27.      Pusat Pembangunan PONDOK Berhad ((445.15 Hektar)
28.      Rohbtar Sdn Bhd (607 Hektar)
29.      Sindiyah Sdn Bhd (607 Hektar)
30.      SKKPJ (Tanah Merah) Development Sdn Bhd (607 Hektar)
31.      Success Target Sdn Bhd (202 Hektar)
32.      Sumber Wira Sdn Bhd (202 Hektar)
33.      Telda Corporation Sdn Bhd (486 Hektar)
34.      Timber Master Smallholder Sdn Bhd (404.7 Hektar)
35.      V.O.G.U.E Wood Sdn Bhd (404.7 Hektar)
36.      Vitrex Timber Industri Sdn Bhd (404.7 Hektar)
37.      Yakin Kota Bharu (8,093 Hektar)
38.      Yayasan Islam Kelantan (YIK) (6,130 Hektar)
39.      Yunaland Dev Sdn Bhd (600 Hektar)
Berapakah jumlah keluasan tanah Kerajaan yang diambil bagi tujuan Ladang Rakyat ?
Jumlah keseluruhan sebanyak 63,422 ekar tanah yang melibatkan kawasan seperti berikut :
1)        Ladang Rakyat Lubok Bongor, Jeli (8,043 ekar)
2)        Ladang Kuala Balah, Jeli (3,859 ekar)      
3)        Ladang Rakyat Kandek, Kuala Krai (5,591 ekar)
4)        Ladang Rakyat Renok, Gua Musang (7,252 ekar)
5)        Ladang Rakyat Pos Pasek, Gua Musang (10,704 ekar)
6)        Ladang Rakyat Limau Kasturi, Gua Musang (3,271 ekar)
7)        Ladang Rakyat Pos Pulat, Gua Musang (3,818 ekar)
8)        Ladang Rakyat Pos Dakoh, Gua Musang (852 ekar)
9)        Ladang Rakyat Pos Belatim, Gua Musang (1,410 ekar)
10)     Ladang Rakyat Tuel, Gua Musang (4,978 ekar)
11)     Ladang Rakyat Pos Dakoh / Pos Belatim, Gua Musang (7,000 ekar)
12)     Ladang Rakyat Pos Humid, Gua Musang (1,087 ekar)
13)     Ladang Rakyat Pos Relai, Gua Musang (954 ekar)
14)     Ladang Rakyat Sokor, Tanah Merah (1,965 ekar)

Apakah kelebihan FELDA berbanding Ladang Rakyat ?
Bil
LADANG RAKYAT
FELDA
1
Diusahakan oleh Syarikat
Diusahakan oleh Rakyat
2
Tanah tidak dimiliki oleh peserta dan menjadi milik syarikat selama 99 tahun
Tanah dimiliki peserta dan diwarisi oleh generasi seterusnya
3
Hasil diperolehi RM200 sebulan
Hasil mampu menjana peningkatan sosio ekonomi peserta hampir mencecah RM5,000 sebulan
4
Tidak mendapat lain-lain kemudahan kerana tidak berada di tanah rancangan
Mendapat pelbagai kemudahan di Tanah Rancangan Felda
Apakah benar program Ladang Rakyat menimbulkan kegelisahan di kalangan peserta-peserta ?
YA. Pelbagai rungutan dikemukakan oleh rakyat Kelantan antaranya adalah seperti berikut :-
Perbadanan Ladang Rakyat Kelantan merampas tanah rakyat. Rakyat di Kampung Serian sanggup keluar beramai-ramai untuk memeprtahankan tanah mereka. Ini didakwa berlaku di Kampung Biak dan Kampung Mahligai. Tiada sebarang pampas an diberikan, janji untuk membayar pampas an tidak ditunaikan dengan alasan  iaitu selagi tidak mendapat geran selagi itulah tanah tersebut tidak menjadi hak milik mereka. Pemilihan peserta Ladang Rakyat dibuat semata-mata untuk kepentingan politik dan mereka yang melakukan kerja-kerja parti serta menghadiri ceramah parti.
Program Ladang Rakyat ini juga tidak memberikan pemilikan tanah kepada peserta.
Masyarakat orang Asli menghadapi nasib yang sama kerana tanah mereka diambil oleh kerajaan. Hanya sebahagian kecil Ladang Rakyat telah mengeluarkan hasil dan selebihnya masih diusahakan. Syarikat-syarikat yang bekerjasama dengan perbadanan ini telah mendapat keuntungan besar daripada hasil pembalakan.

Rabu, 8 Ogos 2012

Isu Royalti Petroleum : Berapa PAS dapat ?

PAS jangan beranganlah, jangan haraplah akan menikmati hasil royalti minyak disebabkan tiada satu pun telaga minyak yang aktif wujud dalam lingkungan 3 batu nautika dari pantai Kelantan..janganlah memperbodohkan rakyat lagi!!

Pelantar Carigali Petronas

Sejak dua tiga tahun lepas, kerajaan negeri Kelantan yang diterajui PAS agak aktif memanipulasi isu royalti minyak untuk kepentingan politik kepartian dengan mengelirukan dan menyembunyikan fakta sebenar dari pengetahuan umum.

Sedari awal lagi sebenarnya ramai pemimpin Kelantan yang mengetahui dari segi perundangannya sukar untuk Kelantan menikmati hasil royalti minyak disebabkan tiada satu pun telaga minyak yang wujud dalam lingkungan 3 batu nautika dari pantai Kelantan.

Bagaimanapun disebabkan PAS amat faham sebahagian besar rakyat biasanya tidak pernah ambil kira isi kandungan Akta Kemajuan Petroleum & Perjanjian 1975, maka mereka merasakan terdapat peluang besar untuk mengelirukan pemahaman rakyat bawahan untuk kepentingan politik PAS.
Medan Telaga Minyak di Pesisir Pantai Semenanjung
Pun demikian telahan PAS ternyata silap percaturan kerana cuba merendah-rendahkan pemahaman dan daya fikir majoriti rakyat Kelantan yang semakin ramai celik akal dan terbuka mindanya.

Majoriti rakyat Kelantan tidakpun terkesan dengan isu royalti minyak yang sengaja diputarbelitkan oleh PAS dan ini terbukti benar apabila isu royalti gagal memberi kemenangan selesa untuk PAS dalam Pilihanraya Kecil (PRK) Manek Urai pada Julai 2009.

Malah selang setahun kemudian, PRK DUN Galas pula menyaksikan PAS jatuh tersungkur dalam pertarungan tersebut apabila kalah teruk sekalipun isu royalti minyak semakin kuat dilaungkan tika itu bagi membangkitkan semangat kenegerian dan anti BN.

Ramai rakyat Kelantan yang sebenarnya sudah memahami bahawa baik dari segi perundangan mahupun Akta Kemajuan Petroleum 1974 serta perjanjian 1975, kerajaan negeri tiada hak untuk menerima bayaran royalti minyak.

Royalti 5% hanya layak diberikan kepada Kelantan hanya sekiranya wujud telaga minyak atau gas dalam lingkungan 3 batu nautika dari pantai Kelantan.

Manakala kawasan yang melebihi 3 batu nautika ke atas sudah berada dalam kawalan Kerajaan Pusat. Pun demikian, atas budi bicara Kerajaan Pusat, sejumlah wang ehsan atau bayaran tunai masih boleh dipertimbangkan kepada mana-mana negeri.

Apabila PM membuka pintu rundingan untuk menyelesaikan isu secara runding cara demi kebaikan negeri-negeri Pantai Timur termasuk Kelantan, maka bersyukurlah kerana masih ada ruang untuk melihat isu ini selesai secara harmoni.

Tapi sekiranya isu royalti ini masih cuba dipropagandakan oleh PAS, percayalah ia hanya akan menjadi tali jerut untuk PAS Kelantan kerana menuntut perkara yang bukan menjadi haknya di masa yang sama menolak pula jalan ehsan yang disediakan oleh Kerajaan Pusat

Isnin, 6 Ogos 2012

Perlombongan di Kelantan : Lombong Makin Banyak ~ Hasil Makin Sedikit

Maklumat dan data yang dinyatakan ini ialah daripada taklimat oleh Timbalan Ketua Pengarah Jabatan Mineral dan Geosains, Kementerian Sumber Asli dan Alam Sekitar kepada Ketua Jabatan Persekutuan di Sutra Inn, Kota Bharu pada 5 Ogos 2012.

Aktiviti perlombongan adalah satu aktiviti yang berlaku turun temurun di Kelantan. Mineral seperti emas dan besi adalah antara yang dicarigali oleh rakyat Kelantan terutama di kawasan hulu dan pedalamanan Kelantan. Kelantan oleh Allah swt sebagai sebuah negeri yang dirahmati daripada pemerintah terdahulu sehingga sekarang.Kemusykilan wujud mutakhir ini ialah bagaimana aktiviti perlombongan yang semakin giat aktif di negeri Kelantan. Apakah kesan sosio-ekonomi dan alam sekitar aktiviti tersebut.

Rizab dan Nilai Mineral Negeri Kelantan (Anggaran 2012)
Mengikut anggaran Jabatan Mineral dan Geosains, deposit mineral Kelantan masih banyak terutama Feldspar (yang digunakan sebagai asas seramik), Feldspar banyak didapati di Jajahan Gua Musang, Mineral utama seperti emas, besi dan tembaga tidaklah terlalu banyak dengan nisbah kurang 40%.
Taburan Rizab Emas Kelantan
Rezab Magnese dan Bijih Besi
Bilangan pekerja yang terlibat dalam sektor ini tidaklah terlalu ramai. Januari sehingga April 2012, hanya sekitar 456 orang pekerja sahaja yang terlibat. Hal ini adalah disebabkan kerja-kerja pengeluaran deposit mineral dan sebahagian mineral dieksport ke negara luar, terutama Singapura dan China. Tidak ada kerja pemprosesan yang dilakukan kerana kandungan mineral yang rendah. Sekitar 40% sahaja dan aktiviti sektor kedua melibatkan pemprosesan adalah tidak ekonomik.
Statistik Perlombongan Negeri Kelantan 2012
 ( Jan - April 2012 )
Masalah utama ialah apakah yang diperolehi oleh rakyat Kelantan ? Apa yang diperolehi oleh negeri Kelantan sebagai hasil ? Apakah yang hilang dari Kelantan ? Apakah yang dieksport secara langsung itu tidak boleh dibangunkan industri berkaitan di Kelantan ? Di samping banyak persoalan lain yang melibatkan Kelestarian Alam Sekitar dan Pemusnahan Alam Sekitar. Tulisan ini bukan untuk menuding jari menuduh sesiapa namun untuk sama-sama kita menganalisis data-data yang dibentangkan secara analitikal dan rasional.
STATISTIK INDUSTRI PERLOMBONGAN (2010 - 2011)
1) Isu Kehilangan Bumi Kelantan
Kehilangan bumi Kelantan amat ketara, Islam menentang pemusnahan bumi. Allah swt berfirman dalam surah an-Nabaa: 6-7, Bukankah Kami telah menjadikan bumi ini sebagai hamparan. Dan gunung-gunung sebagai pasak? Larangan ini adalah larangan untuk meruntuhkan bukit dan gunung untuk apa sahaja keperluan. Apatah lagi untuk dijual kepada negara luar yang tidak memberikan hasil yang lumayan. Ahli falsafah barat, Mark Twains pernah berkata, “Buy land, they're not making it anymore”. Semua ini menyatakan bahawa tanah amat penting, seharusnya dipertahankan dan bukan untuk dijual begitu sahaja.
Mengapa pula kerajaan Kelantan tergamak menjual tanah? Sanggup merata bukit demi menjual tanah. Kebanyakan negara luar yang membeli tanah adalah untuk kerja-kerja penambakan laut bagi membesar dan meluaskan wilayah negara mereka. Tanah yang dijual adalah untuk dieksport ke negara Singapura dan kononnya kemudian dihantar ke China. Benar atau tidak ? Atau tanah itu digunakan untuk menambak laut. 
Ditanya kepada Pegawai Jabatan Mineral dan Geosains, berapakah nilai wang selori tanah yang terkandung bijih besi di dalamnya (sekitar 40%) yang dihantar ke Singapura? Menurut beliau, tertakluk kepada harga pasaran. Kata beliau, pada hari ini harganya RM90 selori. Masyaallah, bayangkan tanah selut yang dibeli untuk menambun tapak rumah dibeli dengan harga sekitar RM200 selori, manakala tanah eksport hanya RM90 selori. Isu di sini melibatkan strategi teknikal mengeksport tanah ke Singapura kerana kerajaan Malaysia melarang mengeksport tanah dan pasir untuk kerja tambakan pantai ke Singapura. Keraguan jelas di sini.
Bagaimanapun, isu kehilangan tanah adalah isu yang lebih besar yang tidak tertanding isu lumayan harga atau pendapatan negeri. Lebih menakutkan ialah bala Allah swt akan hadir setelah larangan-larangan Allah swt agar bukit dan gunung tidak digondolkan diperkecil dan abaikan.
2) Isu Pendapatan (Royalti) Kepada Kerajaan Kelantan 
Pada tahun 2010, royalti sebanyak 5% bagi setiap nilai mineral yang dikeluarkan dari bumi Kelantan bernilai RM9.94 juta. Sesuatu angka yang amat kecil berbanding keluasan dan aktiviti perlombongan secara besar-besaran. Bagaimanapun pada tahun 2011, jumlah royalti hanyalah sebanyak RM8.85 juta sahaja. Merosot walaupun keluasan meningkat. Kehilangan pendapatan yang besar adalah daripada aktiviti mineral granit (batu konkrit) dan mangan.
Kita seakan-akan tidak percaya bahawa pengondolan beberapa Bukit Batu Putih di sempadan Gua Musang - Pahang hanya memberi pendapatan royalti sebanyak RM766 ribu sahaja sepanjang tahun 2011 kepada kerajaan Kelantan. Begitu teruk hakisan dan gondolan merosakkan alam sekitar, namun pendapatan terjana tidak seberapa.
Perlombongan Feldspar atau tanah putih di Gua Musang
3) Isu Kelestarian Alam Sekitar
Kesan kemusnahan alam sekitar tidak diambil pertimbangan sewaktu urusan pengeluaran mineral. Air sungai Kelantan yang semakin keruh dan berkelodak adalah kesan alam sekitar. Pengurusan membaikpulih alam sekitar adalah lebih mahal daripada pendapatan tersebut. Bayangkan pendapatan RM766 ribu di Bukit Batu Putih memerlukan lebih RM5 juta untuk melestarikannya. Inilah kos yang perlu ditanggung oleh kerajaan kemudian daripada ini, ataupun lebih mudah disebut anak cucu kita kelak.
4) Isu Kehilangan Sumber Ekonomi
Isu kehilangan sumber ekonomi adalah satu isu yang dibahaskan di kalangan usahawan muda Kelantan. Usahawan-usahawan muda Kelantan melahirkan rasa kecewa kerana semua mineral dibawa keluar dan tidak diproses dan dijadikan produk siap atau separuh siap.
Deposit mineral Feldspar adalah antara mineral yang terbanyak di Selatan Kelantan, khususnya Gua Musang. Sudah sampai masanya sebuah kilang memproses Feldspar diwujudkan di Gua Musang bagi menjana kesan limpahan ekonomi perlombongan Feldspar. Kesan ekonomi melalui pertambahan peluang pekerjaan, kesan ekonomi pembandaran, kesan ekonomi pertumbuhan sub-urban dan jaringan telekomunikasi-ekonomi. Betapa banyaknya peluang pekerjaan boleh dicipta untuk rakyat Kelantan. Sekiranya eksport mineral Feldspar boleh bertahan sehingga 100 tahun lagi dengan jumlah deposit mineral Feldspar sebanyak 6 bilion tan metrik. Bayangkan betapa negara yang mengimport Feldspar Kelantan mampu menjana kekayaan dan kita pula hanya tersengih-sengih dengan untung kecil, namun terpaksa menanggung kemusnahan alam sekitar yang banyak.
5) Isu Kerosakan Jalan Raya dan Prasarana Lain
Setiap malam beratus lori mambawa mineral bijih besi ke kapal-kapal yang menunggu di Tok Bali untuk dieksport. Pengusaha lori cuba memaksimakan muatan bagi mencari untung lebih. Kesannya jalan raya rosak teruk. Hancur jalan-jalan aspal kerana aktiviti tanpa rehat lori-lori bijih besi. Untung daripada royalti besi hanyalah sebanyak RM1.056 juta pada tahun 2011. Sedangkan kos membaikpulih jalan tersebut melebihi RM100 juta. Kes ini juga berlaku di lombong Feldspar di Gua Musang.

Isu Good Governance sekali lagi perlu diberi perhatian. Kerajaan negeri Kelantan dibebani dengan gelagat politikus-politikus rakus yang mencari kekayaan peribadi tanpa mempedulikan memusnahkan alam sekitar.
Refleksi ~ Jika Singapura memerintah Malaysia dan kita memerintah Singapura. Adakah mereka akan menjual tanah mereka kepada kita sebagaimana kita menjual tanah kita kepada mereka ? Berpada-padalah dalam mencari kekayaan dunia. Fikirkanlah larangan Allah swt dan kemusnahan alam sekitar. Rasanya, ini semua kerana PAS sudah terlalu lama memerintah Kelantan..